Pages

Jumat, 20 Juni 2014

“ Faktor-faktor yang mempengaruhi absensi, turnover, dan komitmen kerja”



Psikologi Industri dan Organisasi
“ Faktor-faktor yang mempengaruhi absensi, turnover, dan komitmen kerja”
Disusun oleh :
Novita Sari Lubis               13-022
Rizky Amelia Yasmin S.   13-024
Fariz Hafizhan                    13-026
Novemina Angelita          13-028
Susi Astriani                                   13-030
Taufiq Hasibuan                 13-032
Bella Negrini                      13-034
Putri Fatimah                     13-036
Nur Hasanah                       13-038
Safira Salsabila                   13-040
                                    https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTt-IC2Sa-mMe3lfK7MHu462zinAV4WoK622hI3fZT0V_Zi36HhTw
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

·       Absensi
Pengertian : Jumlah jam, hari dan frekuensi dari ketidakhadiran seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaan.
Faktor-faktor yang menyebabkan absen :
Ø  Faktor Perorangan
§  Jenis Kelamin,  Dalam hal absensi dan pergantian/keluarnya dari pekerjaan masih tercatat wanita lebih tinggi dari pria. Riset ini dilakukan dilakukan di Amerika utara yang secara historis menempatkan tanggung jawab keluarga pada wanita. Misalnnya bila anak sakit, memperbaiki rumah maka wanita mengambil cuti dari kerjanya. Sejak 1970 peran pria dan wanita kedua merasa berkepentingan dalam masalah keluarga. Hal ini juga terjadi di Indonesia.
Tingkat Pekerjaan  Pegawai–pegawai menduduki tingkat pekerjaan yang lebih tinggi cenderung lebih merasa puas dari pada pegawai yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih rendah. Pegawai–pegawai yang tingkat pekerjaannya lebih tinggi menunjukan kemampuan kerja yang lebih baik dan aktif dalam mengemukakan ide–ide serta kreatif dalam bekerja sehingga tingkat absensi mereka kecil dibandingkan dengan tingkat pekerjaan yang rendah.
§  Lama kerja  Semakin lama seseorang bekerja di suatu tempat maka tingkat absenteisme semakin besar dibandingkan yang masih baru bekerja.
§  Tuntutan Pekerjaan  Jumlah tugas yang terlalu banyak akan membuat karyawan harus kerja lembur, atau banyaknya tugas keluar kota membuat karyawan akan menghabiskan lebih banyak waktunya untuk pekerjaan dan untuk berada di perjalanan dan membuat seseorang lelah sehingga absenteisme lebih tinggi dibandingkan tuntutan pekerjaan yang rendah.

Ø  Faktor Organisasi
§  Sifat kerja. Semakin membosankan suatu pekerjaan maka kecenderungan munculnya ketidakpuasan kerja semakin besar yang kemudian mengarah pada absenteisme.
§  Ukuran kelompok kerja. Semakin kecil kelompok kerja/kelompok organisasi maka tingkat absensi semakin kecil.

§  Shift kerja Karyawan dengan shift kerja malam memiliki tingkat abseintisme yang tinggi dibandingkan karyawan yang mendapatkan shift kerja di siang hari, menurut penelitian,pada pagi atau siang hari tingkat stres lebih ringan dibandingkan ketika malam hari dan karyawan yang bekerja dengan shift siang mendapatkan penerangan yang cukup, ,mendapatkan waktu istirahat lebih banyak,dan resiko pekerjaan lebih sedikit.
§  Gaya kepemimpinan Menurut penelitian,gaya kepemimpinan yang demokrasi dimana mengutamakan mutu kerja,dan mengutamakan kepentingan bersama membuat pegawai senang di tempat pekerjaan yang dipimpin oleh pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini,dan membuat tingkat abseintisme pegawai rendah.

·       Turnover
Pengertian :
Ø  Secara Umum
            Pindah kerja mengacu pada perubahan dalam keanggotaan dari organisasi, posisi yang ditinggalkan oleh pemegang jabatan yang keluar untuk digantikan pendatang baru.
Ø  Secara Khusus:
            Pindah kerja mengacu pada anggota organisasi yang keluar baik dengan sukarela maupun tidak.
Faktor yang menyebabkan turnover :
Ø  Faktor Pribadi :
§  Performansi kerja, dimana semakin baik performa yang ditunjukkan individu maka kemungkinan untuk turnover semakin rendah.
§  Lama Kerja, semakin lama seseorang bekerja di perusahaan tersebut mengindikasikan bahwa ia cukup betah di perusahaan tersebut. 
Ø  Faktor Organisasi:
§  Gaji, dari sumber yang kami dapat disimpulkan bahwa apabila ia merasa cukup jelas perannya dan mempunyai persepsi wajar atas gaji yang diterima maka ia akan memiliki kepuasan kerja. Sedangkan timbulnya komitmen pada organisasi dipengaruhi oleh kepuasan kerja artinya bila karyawan mendapatkan kepuasan kerja maka ia akan memberikan komitmen pada perusahaan. Dengan demikian semakin karyawan merasa puas dalam segala aspek pekerjannya semakin ia tidak ingin pindah, begitu juga bila karyawan mempunyai komitmen yang tinggi terhadap organisasi tempatnya bekerja maka karyawan tersebut tidak mempunyai keinginan untuk pindah kerja.
§  Kesempatan promosi, dalam kemajuan karir, hasil penelitian menunjukkan bahwa jika karyawan perusahaan merasakan prospek yang lebih baik terhadap promosi internal, kriteria promosi yang objektif, dan ketersediaan kemajuan karir dalam organisasinya, mereka cenderung merasakan kepercayaan terhadap organisasi yang lebih tinggi. Ketika karyawan merasakan keadilan dalam organisasinya mereka akan loyal dan memiliki komitmen, menghasilkan intensi turnover yang lebih rendah.
§  Tingkat rutinitas tugas, dari sumber yang kami dapat tingkat rutinitas tugas ini ada juga hubungannya dengan komitmen yaitu perusahaan dapat membuat komitmen terhadap karyawan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, misalnya dengan menawarkan jadwal kerja yang fleksibel sehingga ia punya banyak kesempatan untuk berkomunikasi dengan keluarga dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Dengan hal itu karyawan tidak mudah jenuh dengan pekerjaan dan keinginan untuk turnover akan semakin rendah.

·       Komitmen Kerja
Pengertian: Sebuah variabel yang mencerminkan derajat hubungan yang dianggap dimiliki  oleh individu itu sendiri dengan pekerjaan tertentu dalam organisasi tertentu.
Faktor-faktor penentu komitmen kerja :
Ø  Faktor Pribadi:
§  Jenis Kelamin, pada wanita lebih rendah karena konflik peran
§  Usia, semakin tua, komitmennya semakin tinggi
§  Perasaan mampu untuk mengerjakan tugas, komitmen kerja juga berhubungan dengan motivasi jadi ketika kita memiliki motivasi yang kuat kita akan yakin bahwa kita mampu menyelesaikan tugas-tugas tersebut dan kita merasa lebih bertanggungjawab untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Ø  Faktor Karakteristik Pekerjaan
§  Arti dan nilai kerja, semakin berpengalaman atau semakin lama mereka bekerja, maka akan semakin tinggi komitmennya. Semakin lama mereka bekerja, terutama dalam suatu tempat kerja (perusahaan) berarti mereka betul-betul merasakan adanya ikatan dengan perusahaan. Tanpa adanya ikatan atau kesesuaian dengan perusahaan tentunya mereka tidak akan memiliki komitmen yang tangguh.
Ø  Faktor Tekanan Luar
§  Status perkawinan
§  Tanggung jawab pada keluarga
§  Dukungan pasangan
§  Kepuasan dengan kehidupan keluarga
§  Penghasilan pasangan

Faktor tekanan luar ini pada intinya adalah hubungan antara keluarga dengan pekerjaan. Jadi jika terdapat konflik dalam keluarga akan berpengaruh negatif terhadap komitmen kerja. Jika semakin tinggin konflik keluarga dengan pekerjaan yang dirasakan, akan semakin rendah komitmen karyawan terhadap pekerjaan. Sebaliknya jika faktor tekanan luar ini terpenuhi seperti tanggung jawab pada keluarga, dukungan pasangan, kepuasan dengan kehidupan keluarga, maka komitmen kerja pada karyawan akan semakin tinggi.
































1 komentar:

  1. KAMI HADIR UNTUK ANDA , MARI BERGABUNG BERSAMA KAMI DI RUBYQQ
    PRESENTASI KEMENANGAN 80% ( MENANG ATAU KALAH TETAP DAPAT BONUS )
    100 % PLAYER vs PLAYER !!

    Hanya dengan 1 USER ID anda bisa main 7 GAMES :
    * Bandar Poker | Poker Online | Capsa Susun | DominoQQ | BandarQ | AduQ | SAKONG ONLINE |
    * Minimal Deposit & Withdraw HANYA Rp.15.000,-
    * Bonus Turn Over 0,5% SETIAP HARI DIBAGIKAN
    * Bonus Referral 20% Seumur Hidup
    * MEGA JACKPOT RATUSAN JUTA RUPIAH
    * Customer Service siap melayani anda 24 jam

    Untuk informasi lebih lengkap silahkan Hubungi Customer Service kami
    BBM : 2B8938F7
    FACEBOOK : rubyqq
    SKYPE : RUBY QQ

    BalasHapus

 

Sample text

Sample Text

 
Blogger Templates